3 tahun - Menerjemahkan

PHP

PHP atau pemberi harapan palsu, ini tadinya adalah frasa yang diungkapkan oleh remaja terhadap seseorang yang dalam hal melakukan pergaulan seakan-akan ada sinyal yang meberikan harapan. Sedang bagi yang diharapkan, ada kemungkinan karena ingin bersikap sopan saja. Atau kalau memang ada maksud lain tujuannya hanya ingin memanfaatkan, baik tujuan yang masih bisa dipahami atau tujuan jahat.

Dan istilah ini terus berkembang dalam khasanah kamus bergaul masyarakat. Sehingga istilah PHP pun masuk dalam kategori sikap calon pembeli didalam dunia bisnis, dan persoalan yang dihadapi dalam marketing.

Beberapa guru marketer, meminta seorang marketer kalau menghadapi model calon pembeli ini ada yang meminta sabar saja dan lupakan, seperti kalau saat menghadapi penolakan, ada juga yang meminta di skip melayani, dan anggap angin lalu kalau sudah terbaca bahwa calon pelanggan ini hanya PHP.

Pertanyaanya, bukankan seorang calon pembeli, adalah calon pembeli?, yang tetap merupakan prospek, walaupun belum hot prospek?. Kemungkinan calon pembeli dianggap PHP, bisa jadi karena dari sisi marketer yang terlalu berharap ingin closing. Jadi ketika nangkap cara Calon pembeli bertanya-tanya, dan bisa jadi sedikit bluffing. Marketer sudah sangat berharap?

Coba sekarang, buat kalian yang pernah berjualan dan pernah menghadapi calon pembeli yang menurut kalian kategori PHP, apa yang pernah kalian lakukan? Tulis di komentar ya, kita diskusi. Sebelum Saya memberikan pendapat Saya. Belum tentu benar juga, karena di dunia marketing tidak semua yang dilakukan bisa jadi standard kebenaran. Tapi mari diskusi.

Monggo komentar, yang tertarik untuk lebih banyak diskusi tentang marketer dan dunia marketing, Gabung di Group NgAMar (Ngobrol Ala Marketer) W-All, berbagi Ilmu dunia marketing.

https://media.w-all.id/NgAMar

Salam Sehat Bermanfaat Sampai Wafat

image