4 tahun - Menerjemahkan

MUKIDI OBATI ANJING DI PEDALAMAN PAPUA
Ada seorang anak Papua berusia 10 tahun, namanya Jacobus. Suatu hari Jacobus berlari lari menemui Pak MUKIDI guru SMA pedalaman Papua.
Jacobus meminta Pak mukidi untuk mengobati anjingnya yang sekarat. Pak MUKIDI tersenyum dan mengiyakan.

Mereka berdua menuju rumah Jacobus.
Melihat anjing tsb sekarat, MUKIDI yang asli Solo itu menempelkan telapak tangannya ke jidat anjing dan berkata dlm bahasa Jawa,
"Su, asu ( njing, anjing ), nek kowe arep mati, yo mati-ò. (kalau kamu mau mati, ya mati aja)".
"Nek arep urip, yo waras-ò (kalau mau hidup, sembuhlah)".
Jacobus yang tidak bisa bahasa Jawa berpikir Pak MUKIDI menggunakan bahasa Latin.
Diam2 Jacobus menghafalkan kata2 yg dia kira mantra / doa itu.
Setelah itu Pak MUKIDI langsung pulang.

Beberapa hari kemudian, Jacobus lari2 ke rumah Pak mukidi bermaksud melaporkan kalau anjingnya sudah sembuh. Namun ternyata, Pak mukidi sedang sakit.
Jacobus terkejut, langsung menuju ke kamar Pak mukidi dan menempelkan telapak tangannya ke dahi Pak mukidi. Selanjutnya Jacobus membaca mantra,
"Su, asu, nek kowe arep mati, yo mati o. Nek arep urip, yo waras o." Pak mukidi kaget dan?? tertawa langsung sembuh. (*)