Rahasia Penyebab Anak Ketagihan Sholat di Masjid

Komentar · 1315 Tampilan

Rahasia umum yang harus Anda lakukan agar anak Anda ketagihan sholad di Masjid

Pengalaman ini sudah lama saya simpan. Pengalaman yang membuat saya tidak habis pikir mengapa anak saya yang nomor tiga, Ganendra (10 tahun) sangat senang sholat berjamaah di masjid bersama saya. Jadi ijinkan saya membagikan kepada bapak ibu semua tentang Rahasia Penyebaab Anak Ketagihan Sholat di Masjid, seperti yang selama ini saya lakukan.

Boleh jadi ini pengalaman pribadi saya yang sangat mungkin berbeda dengan pengalaman bapak ibu atau orangtua yang lain. Namun, saya rasa tidak ada salahnya saya berbagi pengalaman ini karena siapa tahu pengalaman saya ini bisa bapak ibu tiru.

Saat ini anak kami Ganendra hampir selalu sholat berjaah di masjid dekat rumah, 4 waktu sholat dalam sehari. Yaitu Dzuhur, Ashar, Magrib dan Isya. Kalau Subuh kadang-kadang J

Terus terang, hasil dari apa yang saya ajarkan pada Ganendra tidak umum dilakukan oleh orang lain. Saya sangat menghindari nasihat pada Ganendra. Nasihat agar dia sholat tepat waktu, sholat berjamaah, sholat di masjid dan nasihat lain yang mungkin membosankan bagi Ganendra.

Hasilnya? Bagi ukuran saya sangat luar biasa mengingat Ganendra mengalami trauma dalam pendidikan Agama Islam di sekolahnya ketika jenjang TK dahulu. Dia menolak masuk masjid. Apalagi sholat di masjid, pastilah hal ini dianggapnya sesuatu yang menakutkan.

Sekarang Ganendra sangat berbeda. Di kelas 4 SD ini dia sangat menyukai sholat di masjid. Bukan itu saja, ada beberapa hal yang bagi saya ini sesuatu yang luar biasa yang bisa saya capai, yaitu:

  • Ganendra akan marah jika saya mengajak dia ke masjid ketika adzan berkumandang. Dia ingin kami berdua sudah berada di masjid sebelum adzan dikumandangkan.
  • Wudhu harus di masjid. Dia tidak mau wudhu di rumah karena menurutnya akan kotor lagi ketika berjalan menuju masjid.
  • Dia harus tau siapa yang melantunkan adzan di masjid itu.
  • Begitu masuk ke masjid, harus dan harus duduk di shaff paling depan, sambil menunggu adzan selesai dikumandangkan
  • Sholat sunnah di masjid sendiri, tidak mau didampingi saya, kecuali didampingi jemaah lain di masjid
  • Ketika sholat wajib sudah dimulai, dia harus berdiri tepat di belakang imam

Terus terang saya heran mengapa perkembangannya sangat pesat dan dia sangat menikmati sholat berjamaah di masjid. Saya sebenarnya tidak tau pasti rahasia apa yang sudah saya ajarkan kepadanya sehingga perubahannya sangat cepat dan berbalik 180 derajat dari tidak suka ke masjid menjadi sangat menyukai masjid.

Bahkan ada satu permintaan lagi dari Ganendra yang sedikit sulit saya penuhi. Apa itu? Setiap hari kalau bisa sholatnya berpindah-pindah masjid. Ya, nampaknya dia sangat menikmati jika ada masjid lain yang bisa kami datangi bersama untuk sholat berjamaah di situ.

Tetapi permintaan ini agak sulit saya penuhi mengingat waktu yang saya miliki hanya cukup untuk pergi ke masjid dekat rumah dengan berjalan kaki. Tetapi inshaa Allah saya akan tetap mencari jalan keluar agar bisa memenuhi permintaan Ganendra untuk  sholat berjamaah diberbagai masjid.

Rahasia dari itu semua adalah:

  • Saya tidak pernah menyuruh Ganendra sholat di masjid. Tapi saya langsung mengajaknya ke masjid
  • Setiap kali kami berdua berjalan ke masjid selalu saya ceritakan kisah-kisah tentang Rasulullah, para sahabat, dan kisah-kisah ke-Islam-an lainnya. Bagi Ganendra saya wajib menceritakan hal tersebut sepanjang jalan pergi-pulang masjid
  • Selama di masjid Ganendra saya damping terus sambil saya ceritakan tentang upaya manusia membangun bangunan bernama masjid. Ceritakan tentang kemungkinan kesulitan manusia dalam membangun masjid dengan berbagai arsitekturnya. Ganendra sangat menyukai hal ini sambil membayangkan bagaimana masjid itu dibangun
  • Ceritakan kisah Bilal dalam mengumandangkan adzan pertama kali
  • Ceritakan bagaimana manusia menciptakan loudspeaker dan mic agar adzan terdengar banyak orang
  • Ceritakan bahwa jamaah lain di masjid, terutama yang sudah sepuh, adalah teman-teman kakeknya dahulu agar dia mau bersosialisasi dengan jamaah masjid.
  • Dampingi ketika dia bermain bersama teman sebaya di masjid karena biasanya hal ini berpengaruh kurang baik bagi dirinya. Anak kalau sudah bergerombol di masjid kecenderungannya adalah bermain tanpa kenal waktu.
  • Ceritakan tentang siapa yang sedang menjadi imam dan apa keutamaan seorang imam
  • Kisahkan tentang segala hal kebaikan yang Islami tanpa ada nasihat sedikitpun. Jika terpaksa ada nasihat yang harus disampaikan, katakan dengan bahasa anak-anak agar dia tidak merasa dinasihati tetapi merasa diajak berdialog seperti seorang teman.

Yah, lumayan banyak ya rahasianya. Tapi itu rahasia versi saya ya, yang mungkin kurang berkenan bagi sebagaian besar orangtua. Capek katanya :-D Padahal mendidik anak itu tidak boleh capek karena ini sudah diamanahkan kepada kita sebagai orangtuanya.

Semoga berkenan. Jika ada hal yang kurang sesuai maka sesuaikan dengan kondisi masing-masing keluarga bapak ibu sekalian. Terimakasih.

Sumber: AjariAkuIslam.com

Komentar