Manusia di jagat raya ini tentu kenal dengan manusia berjulukan CR7. CR singkatan dari Cristiano Ronaldo dan angka 7 di belakangnya adalah nomorpungung dia saat merumput di seantero dunia.

Pada hari Senin yang lalu, 14 Juni 2021, sang maestro sepak bola ini menyingkirkan 2 botol minuman Coca Cola dari meja konferensi pers sebelum Portugal berlaga melawan Hongaria di Euro 2020.

Setelah menyingkirkan botol minuman tersebut, sang CR7 mengangkat sebotol minuman berupa air putih seraya berkata dalam bahasa portugal, “Aqua (air putih)”. Begitu teriak peraih 5 Ballon d Or seolah mengajak wartawan dan kita semua memperhatian dan meminum air putih yang menyehatkan.

Aksi sang CR7 ini memang mudah dipahami karena diusianya yang sudah 36 tahun CR7 dikenal sebagai atlet yang anti pada meinuman bersoda. Apalagi beralkohol!

Dan ia nampaknya tak mau tau meski 2 botol Coca Cola yang dia singkirkan itu merupakan salah satu perusahaan sponsor Euro 2020! Baginya yang terpenting adalah pesan yang dia sampaikan pada masyarakat dunia bahwa minum minuman bersoda itu tak baik untuk kesehatan. Begitu kira-kira pesan yang disampaikan sang maestro sepak bola ini.

Tau apa akibat dari tindakannya menggeser 2 botol minuman bersoda Coca Cola tersebut? Tak sengaja, sesungguhnya Cristiano Ronaldo sudah menerapkan apa yang diyakini banyak orang dengan istilah Butterfly Effect (Efek Kepak Sayap Kupu-Kupu).

Butterfly Effect sangat diyakini dampaknya bagi para investor, khususnya investor di Capital Market (Pasar Modal). Dikutip dari The Guardian, akibat tindakan CR7 menggeser 2 botol Coca Cola pada saat konferensi pers itu membuat saham Coca Cola menjadi anjlok, turun sebesar 1,6% atau sekitar US$ 4.000.000.000 (4 milyar dollar Amerika).

Seberapa banyak kerugian itu jika di Rupiah-kan? Aku tak berani menghitungnya gaes! Cobalah kalian hitung sendiri dengan mengalikan 4.000.000.000 x 14.000 (asumsi US$1 setara dengan Rp 14.000, biar gampang menghitungnya). Kalkulatorku tak cukup digitnya gaes!

Nampaknya, perusahaan Coca Cola menanggapi hal ini dengan santai dan sedikit membela diri games. Mereka bilang, “Setiap orang berhak atas preferensi minuman mereka dengan selera dan kebutuhan berbeda.”

Ya bener juga sih. Tapi aku yakin, para pembesar di Coca Cola tentu panik melihat kerugian yang begitu besar akibat kelakukan CR7 menggeser 2 botol Coca Cola saat konferensi pers itu. Duh, siapa yang mau mengalami kerugian sebesar itu hanya karena bergesernya 2 botol minuman bersoda?

Begitulah kejamnya Butterfly Effect gaes. Kepak sayap kupu-kupu yang mungil, berdampak besar bagi sebuah korporasi dunia. Merugi sebesar US$ 4 milyar!

Tindakan CR7 yang dilandasi hidup sehat, tanpa tedeng aling-aling menggeser 2 botol minuman Coca Cola selaku salah satu sponsor Euro 2020, adalah harga mati. Untuk kesehatan, Cristiano Ronaldo tak peduli, tak mau berkompromi. 

Di satu sisi CR7 benar, kerugian US$ 4 milayar itu tidak sebanding jika dibayangkan seluruh masyarakat dunia mengalami obesitas karena mengkonsumsi Coca Cola. Kerugian umat manusia pasti jauh lebih besar daripada US$ 4 milyar !

Namun, dari sisi bisnis dan penggemar minuman bersoda, tentu mereka memiliki pandangan lain. Tapi aku tak perlu bahas di tulisanku kali ini ya. Karena aku tentu saja pendukung CR7 untuk selalu hidup sehat.

Setahuku, Cristiano Ronaldo itu atlet yang rajin mengkonsumsi Herbalife. Sebuah suplemen makanan yang dapat membuat dirinya selalu bertenaga meski sudah berusia 36 tahun. Yup, benar, usia 36 tahun masih aktif di laga dunia sepak bola itu sesuatu banget. Jarang atlet sepak bola masih mampu menunjukkan prestasi gemilang di usia 36 tahun.

Bagaiman menurut kalian gaes? Mau hidup sehat macam CR 7? Atau mau mengalami obesitas dengan mengkonsumsi minuman bersoda dan mengandung gula yang tinggi? Keputusan ada di tangan kalian sendiri ya gaes.

Salam hidup sehat layaknya CR7!