10 Kebiasaan Produktif di masa disrupsi.

Komentar · 1411 Tampilan

Berikut ini adalah 10 kebiasaan yang harus diterapkan agar usaha kita menjadi lebih bagus dalam kompetensi korporasi yang paling relevan pada masa disrupsi.

Ditahun 2020 ini banyak sekali kejadian kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi. Salah satunya adalah munculnya virus Covid-19 yang menyebabkan Wabah di seluruh dunia karena penyebarannya yang sangat cepat. Oleh karena itu semua kegiatan yang harus menerapkan protokol kesehatan guna memutus rantai penularan Virus Covid-19.

Saat masa karantina, semua orang harus tetap produktif agar perekonomian tetap berjalan di saat WFH maupun tidak. Seorang produktif memiliki kebiasaan yang bisa ditiru agar bisnis tetap lancar. Dibawah ini adalah 10 Kebiasaan seorang produktif yang harus kalian tiru secara urut dari yang pertama sampai terakhir :

1. Positive Believe

Positive Believe adalah kita berkeyakinan terhadap sesuatu atau meyakini segala sesuatu bahwa sesuatu tersebut memiliki sebuah hal positif. Definisinya menurut beberapa referensi bahasa inggris adalah :

“the psychological state in which an individual holds a proposition or premise to be true.” 

Kebiasaan yang pertama ini adalah dasar dan kalian harus melaksanakannya dengan sungguh - sungguh karena terbukti sangat ampuh dalam memengaruhi kebiasaan selanjutnya.

2. Positive Mental Set

Kebiasaan yang kedua adalah kalian harus tetap positif saat merespon sesuatu dan fokus terhadap solusi bukan fokus pada masalah. Menurut Remez Sasson, definisi dari kebiasaan kedua ini adalah :

“Positive thinking is a mental and emotional attitude that focuses on the bright side of life and expects positive results.”

Kebiasaan kedua ini digunakan saat kita menghadapi suatu kondisi maka kita harus fokus pada solusi bukan masalah dan mengharapkan hasil yang positif.

 

Baca Juga Smart TV Pertama Realme, Harga mulai Rp. 2 Jutaan

 

3. Positive Mind Set

Positive Mind Set atau biasa disebut optimis adalah kemauan mengambil kesempatan dan menganggapnya akan berhasil. Definisinya menurut Kendra Cherry adalah ;

“Positive thinking actually means approaching life’s challenges with a positive outlook. It does not necessarily mean avoiding or ignoring the bad things; instead, it involves making the most of the potentially bad situations, trying to see the best in other people, and viewing yourself and your abilities in a positive light.”

Kebiasaan ketiga ini membuat kalian memanfaatkan sebaik baiknya kondisi yang berpotensi buruk, mencoba melihat yang terbaik dan memandang diri sendiri serta kemampuan dalam sudut pandang positif.

4. Supportive

Kebiasaan keempat adalah Supportive atau saling mendukung dan saling menolong karena terkadang saat kita menghadapi sebuah masalah, kita akan membutuhkan pertolongan dari orang lain. Jika semua orang saling tolong menolong maka kesulitannya akan berkurang dan cepat terselesaikan.

5. Cooperative

Selanjutnya adalah Cooperative, yaitu kebiasaan bekerja sama antar rekan atau tim karena masalah akan semakin cepat selesai. Semakin cepat masalahnya selesai, maka semakin produktif.

“No body’s perfect, together we can make it perfect”

Faktanya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan pasti membutuhkan manusia lain dan tidak bisa hidup sendiri.

 

Baca Juga Tips Memilih sepeda | Sports | W-ALL

 

6. Collaborative

Collaborative atau berkolaborasi adalah kebiasaan bekerja sama dengan orang atau tim lain agar hasil yang didapat semakin baik dan meminimalisir resiko. Saat ini lebih baik saling berkolaborasi dari pada saling bersaing karena jika kita bersaing di pasar yang sama, maka akan menambah banyak biaya dan resiko bangkrut jika produk kita kalah dari pesaing kita. Kembali lagi pada kebiasaan kedua, kita harus memikirkan solusi dari pada masalah.

7. Proactive

Kebiasaan selanjutnya adalah proaktif yaitu bertindak sigap dan mengantisipasi sebelum ada dampak atau memilih respon yang tepat. Kita harus bergerak lebih cepat dari perubahan atau memprediksi dan memikirkan respon selanjutnya jika ada suatu kemungkinan. Lebih baik menyediakan sebuah solusi sebelum masalahnya terjadi dari pada menunggu masalah tersebut menjadi kenyataan.

8. Attractive

Attractive adalah kebiasaan membuat, menyampaikan, mengemas, menawarkan suatu produk dengan menarik kepada konsumen. Percuma saja jika kita mempunyai produk yang bagus tetapi cara penyampaiannya buruk, tentu saja produk tersebut akan tidak laku dipasaran.

9. Innovative dan Creative

Selanjunya adalah kebiasaan Innovative dan Creative, kebiasaan yang sangat umum. Hal ini juga disebut kebiasaan abadi karena selalu melekat pada setiap kebiasaan suatu perusahaan. Tidak perlu menjelaskan panjang lebar karena pastinya kalian sudah tau mengenai kebiasaan kesembilan ini.

10. Adaptive

Adaptive atau adaptasi suatu produk agar produk tersebut tetap laku di setiap keadaan pasar. Produk tersebut harus diupgrade atau diupdate agar sesuai dengan trend terbaru atau membuat seri baru tetapi dengan desain atau spesifikasi yang dirancang ulang. Jika produk kita tidak ada perubahan maka konsumen akan merasa bosan bahkan produk kita memilki saingan lain yang memiliki spesifikasi yang lebih bagus dan penawaran yang menarik.

 

Baca Juga Otot Kram ? ini cara ampuh mengatasinya

 

Itulah 10 Kebiasaan produktif yang bisa kalian terapkan. Jika kalian bisa menerapkan 10 kebiasaan tersebut maka tim kalian memiliki agility atau kelincahan yang bagus dalam kompetensi korporasi yang paling relevan pada masa disrupsi.

Komentar