Sebagaimana pemilihan presiden yang biasa dilakukan setiap 5 tahun sekali, begitu juga dengan pilpres AS 2020. Pemilihan presiden di negara adikuasa ini, seringkali menarik perhatian dunia. Pasalnya, kebijakannya selalu mempengaruhi atmosfer negara-negara lainnya.
Pilpes AS 2020 kali ini diwarnai dengan tragedi rasisme yang menewaskan warga Afrika - Amerika, George Floyd. Kematian warga kulit hitam tersebut, digadang-gadang ada kaitannya dengan pemilihan presiden di Amerika Serikat, bulan November mendatang.
Kejadian Rasisme di AS
Walaupun kasus rasisme bukan kejadian pertama di AS. Namun waktu kejadian tewasnya warga kulit hitam ini berdekatan dengan waktu diselenggarakan nya Pilpres AS 2020. Oleh sebab itu, banyak pihak yang mengaitkannya ada hubungan antar keduanya.
Kasus rasisme yang dikaitkan dengan Pilpres AS 2020 menyeret nama Donald Trump akan dijegal. Hal itu dikarenakan, Donald Trump masih menjabat sebagai presiden AS pada saat ini. Selain itu, Donald Trump juga akan menjadi calon peserta pemilihan presiden yang akan datang.
Kronologis rasisme tersebut berawal dari tewasnya George Floyd, pada tanggal 3 Juni 2020. Banyak rumor yang menyebutkan bahwa George Floyd dibunuh, dan dikaitkan dengan Pilpres AS 2020. Itulah sebabnya, berita tersebut menarik perhatian dunia. Bahkan 30 negara turut demo atas nama kemanusiaan terkait hal tersebut.
Siapakah yang akan Lebih Unggul?
Pilpres AS 2020, memiliki 2 calon peserta dari partai Demokrat, yaitu Joe Biden, dan dari partai Republik yaitu, Donald Trumph. Pemilihan presiden kali ini akan menjadi pemilihan presiden yang cukup menegangkan. Pasalnya, kedua kubu memiliki keunggulan masing-masing. Terlebih pada pemilu kali ini, tidak hanya dimenangkan oleh calon dengan suara terbanyak,melainkan dipengaruhi juga dengan suara electoral college.
Berdasarkan hal tersebut, 2 peserta calon presiden bersaing pula untuk memenangkan suara celectoral college. Hal tersebut berarti dalam Pilpres AS 2020 nanti, ketika seseorang memilih peserta bakal calon presiden, seseorang tersebut memilih untuk tingkat negara bagian bukan tingkat nasional.
Pada Pilpres AS 2020 nanti, setiap negara bagian memiliki jumlah sekitar 538 suara, dengan asumsi pemenangnya adalah yang memenangkan 270 electoral vote.
Pilpres AS 2020 nanti akan menjadi pemilihan presiden yang paling menarik sepanjang sejarah. Terlebih kedua peserta berada di usia di atas 70 tahun. Pasalnya, kebijakan setiap presiden negara Adikuasa ini memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan ekonomi dan politik dunia.