PANDUAN LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENGIMPOR KE INDONESIA

Komentar · 1631 Tampilan

Beberapa informasi yang harus diketahui sebelum melakukan pengiriman barang dari china.

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia dengan sekitar 17.000 pulau, menghadirkan banyak peluang bagi perusahaan asing yang ingin memanfaatkan daya beli dari 250 juta penduduk yang kuat.

 

Terlepas dari potensinya, negara terpadat keempat di dunia ini dikenal dengan proses impornya yang rumit dan persyaratan peraturan yang kaku.

 

Faktanya, negara ini tertinggal dari negara-negara besar — peringkat ke-73 — dalam indeks Kemudahan Berbisnis Bank Dunia, yang menunjukkan lingkungan yang tidak kondusif bagi bisnis untuk beroperasi.

 

Biaya logistik yang tinggi, proses birokrasi yang kompleks, dan lingkungan peraturan yang tidak pasti merupakan faktor utama yang menghambat akses ke pasar yang berkembang pesat. Anda juga bisa menggunakan jasa import barang china untuk membantu memudahkan proses pengiriman barang. 

1. SIAPKAN DAFTAR DOKUMEN WAJIB IMPOR

Sebelum proses impor dimulai, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu dokumen wajib yang diperlukan untuk setiap impor ke Indonesia. Izin impor umum yang diperlukan meliputi NPWP dan NIB.

 

Dokumen lain termasuk pesanan pembelian, daftar pengepakan, faktur komersial, bill of lading (BL), dan lisensi atau izin lain yang diperlukan tergantung pada Kode Harmonized System (HS) masing-masing.

2. IDENTIFIKASI DAN KONFIRMASI KODE HS DARI KARGO YANG MASUK

Sangat penting untuk mengetahui Kode HS dari kargo yang ingin Anda impor ke Indonesia. “Kode HS diperlukan untuk menilai penerimaan kargo itu sendiri di Indonesia, dan izin yang diperlukan untuk impor,” kata Lim.

 

Bagi yang belum tahu, Kode HS adalah sistem standar untuk mengklasifikasikan barang yang dikirim ke seluruh dunia. Kode HS individu barang memungkinkan otoritas pabean untuk segera mengevaluasi tarif dan bea mana, jika ada, yang akan diterapkan berdasarkan kriteria.

 

Pelaporan yang tidak akurat seringkali dapat mengakibatkan denda besar, barang disita, dan operasi yang tertunda.

3. KENALI PENGIRIMAN/IMPORTIR REKAM ANDA

Penerima barang atau Importir of Record (IOR) diakui oleh otoritas terkait sebagai pihak yang bertanggung jawab atas produk yang diimpor ke dalam negeri.

 

Tanggung jawab mereka termasuk memastikan bahwa semua barang sesuai dengan hukum, dan didokumentasikan serta dihargai dengan tepat.

 

Sebagai importir yang tercatat juga mengawasi pembayaran bea, tarif, dan biaya yang terkait dengan proses impor, perusahaan harus berhubungan langsung dengan importir untuk mengantisipasi lead time dan biaya yang terkait, kata Lim.

 

Baca Juga: Reseller dan Dropshipper

4. PASTIKAN VISIBILITAS JADWAL TRANSPORTASI UNTUK MEMFASILITASI PENGIRIMAN MANIFEST CARGO

 Di Indonesia, manifes kargo harus diserahkan kepada otoritas pabean sebelum pesawat atau kapal berlabuh di tujuannya, yang menggarisbawahi pentingnya memiliki visibilitas jadwal pengiriman.

 

“Setiap penundaan mungkin menimbulkan hukuman yang signifikan untuk manifes, yang dipatok minimal US$700 (€641) per dokumen,” jelas Lim.

 

“Untuk menghindari biaya tambahan ini, yang terbaik bagi pengangkut yang dikontrak atau Pengangkut Umum Pemilik Non-Kapal (NVOCC) untuk masuk ke portal bea cukai online untuk mendapatkan manifes mereka sebelum kargo mereka tiba.”

 

Untuk pengiriman dengan waktu tenggang yang lebih lama atau persyaratan impor khusus seperti untuk pameran dagang dan pameran, atau impor sementara, importir perlu merencanakan jadwal pengiriman dan mendapatkan izin yang diperlukan sebelumnya untuk menghindari keterlambatan pada tanggal pengiriman yang ditargetkan.

5. PASTIKAN SEMUA LISENSI DAN IZIN SESUAI DENGAN BARANG YANG DITERIMA

Semua dokumen impor harus sesuai dengan semua izin impor, NPWP, serta izin.

 

Kegagalan untuk memenuhi persyaratan ini kemungkinan akan mengakibatkan hukuman, amandemen dan, lebih buruk lagi, kemungkinan penahanan kargo.

6. KLARIFIKASI INCOTERMS UNTUK MENENTUKAN TANGGUNG JAWAB PEMBELI-SELLER DAN MENGHITUNG BEA DAN PAJAK

Incoterms — aturan standar industri yang mendefinisikan tanggung jawab pembeli-penjual untuk pengiriman barang berdasarkan kontrak penjualan — umumnya digunakan untuk membenarkan tanggung jawab biaya dan risiko transportasi.

 

Selain itu, dalam deklarasi importir, bea dan pajak juga dihitung tergantung pada incoterms yang tercantum dalam dokumentasi.

7. TUNJUKKAN MITRA LOGISTIK YANG SEPENUHNYA KOMPLIT

Last but not least, tunjuk mitra logistik yang sepenuhnya patuh untuk mengoptimalkan dan mengelola rantai pasokan Anda dengan efisiensi dalam penghematan biaya dan waktu. Dengan mitra terbaik Anda bisa mengimport apa saja mulai dari sepatu sampai dengan genset atau barang lainnya. 

Komentar